Supaya cinta menjadi matang dan sukses engkau perlu memandang ulang potret cinta berdasarkan kaidah seni cinta yang shahih. Jangan engkau cemari potret cintamu dengan coretan. Cukup renungkan dengan penuh kesabaran. Langkah pertama yang engkau lakukan adalah tanyakan pada dirimu cinta yang membayangi anda termasuk cinta yang mana? Apakah cinta yang membuat hati, akal, dan jiwa anda menjadi terkuras? Tingkat kesahihan cinta tergantung pada sejauh mana keseimbangan antara warna-warna itu dan seberapa bagus komposisinya.
Berbuatlah sesuatu untuk meringankan warna yang dominan dengan cara memfokuskan pada warna yang samar hingga sampai ke tingkat yang serasi dan selaras dengan perasaan. Jangan engkau tambahkan pada potretmu sesuatu yang bukan bagian darinya, dan menjadikan sesuatu tersbut bagian darinya. Jangan pula engkau hapus dasarnya yang menyebabkan engakau merasakan kehilangan bagian dari dirimu. Bagian ini akan membuangmu hingga engkau kosongkan untuknya suatu tempat di atas potretmu.
Yakinlah bahwa tidak ada dan tidak akan pernah ada lembaran yang menyerupakan lembaranmu. Maka, jika engkau belum merasa sreg dengan jalanmu dalam mencari cinta. Teruslah memilah dan memilih serta carilah warna-warninya yang sesuai. Di tanganmu terletak kanvas dan cat. Akal adalah sarana sedangkan hati adalah tempat pengambilan keputusan. Lukislah surga cinta sejati dan masuklah ke dalamnya dengan aman.
Cinta sejati bagaikan parfum yang langka, ia tetap meninggalkan bekas meskipun telah beberapa waktu berlalu
Sumber: Cinta Memang Ajaib (The True Love in Islam)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar